Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Innalillahi wa inna illaihi roji’un
In memoriam of Fika Astini our beloved friend,
angel of any heart..
Sukabumi 15 Desember 1982 - 04 November 2008
Dalam usia yang sangat muda dan penuh kreatifitas 26 tahun
Sukabumi 15 Desember 1982 - 04 November 2008
Dalam usia yang sangat muda dan penuh kreatifitas 26 tahun
Telah pulang ke Rahmatullah sahabat kami yang begitu ceria dan periang pada tanggal 4 november 2008 di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter dikarena kan sakit yg terdiagnosa yaitu CCV Paru-paru dan infeksi pada livernya.( menurut keterangan short messeges terakhirnya dan info dari suaminya tercinta )
Banyak kenangan indah yang terukir dari senyumnya dan banyak prestasi yg mengalir dari aktifitasnya,..
Fika gadis periang yang tomboy, berani, social, dan pintar adalah gadis yg memiliki tempat di hati para sahabatnya..
Sulit menghapus namanya dari kenangan para sahabatnya, betapa banyak dia telah berjasa untuk sahabatnya..
Banyak kenangan indah yang terukir dari senyumnya dan banyak prestasi yg mengalir dari aktifitasnya,..
Fika gadis periang yang tomboy, berani, social, dan pintar adalah gadis yg memiliki tempat di hati para sahabatnya..
Sulit menghapus namanya dari kenangan para sahabatnya, betapa banyak dia telah berjasa untuk sahabatnya..
Masih dalam kenangan hatiku ketika dia menjadi satu-satunya sahabat yg peduli dan support agar aku dapat menyelesaikan kuliahku, disaat aku sudah mulai jenuh dan tidak peduli akan pendidikanku, tapi dia tak pernah menyerah dan berhenti menghubungi ku dan memberitahu betapa pentingnya kuliah itu,..
Saudaraku solihin, fatur dan teman lain yg memiliki problem yg sama pun, ia perlakukan sama dan terus memberitahu kami agar terus melanjutkan kuliah, “bayarnya nanti aja, yg penting kelar dulu” pesan itu yg selalu terngiang di telingaku.
Wahai sahabat banyak hal yg ingin ku utarakan menjelang kepergianmu, namun aku tak dapat mengutarakannya. Melihat kondisimu yang terakhir membuat aku seakan terpaku membisu dan bertanya “ inikah dia sahabatku??”
Dengan kondisi yang begitu lemah dan porsi tubuh yang mengecil namun aku tak mendengar sedikitpun akan keluhan atas sakitnya, dia hanya bertanya tentang tugas akhir kuliahnya dengan nafas yg tersenggal-senggal kesulitan untuk bernapas.
“Ahhh Tuhan.. andai aku memiliki motivasi dan semangat seperti nya…”
Tuhan Maha Mengetahui segala hajat hamba-Nya, gadis baik itu telah pergi jauh dan ia menyisakan banyak cerita indah untuk kami para sahabatnya, Dosen pengajar maupun karyawan administrasi semua merasa kehilangan akan kepergiannya
( Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 45.)
Kepergiannya yang begitu cepat seakan menyisakan perih yang tak terhapus, aku tak tau kalau hari itu dia telah tiada dan aku tidak tau hari itu juga ia telah dikebumikan, yang aku tau seorang sahabatnya ( trima kasih Johana ) menelpon kekantorku esok harinya untuk memberitahukan kepergiannya, sontak emosi ku meluap.. melayang jauh pikiranku untuk mengenangnya, air mata tak terasa menitik dan jantung ini seakan berhenti bergetar..
Dia sahabatku telah pergi untuk selamanya, dia tidak menyisakan untukku cerita terakhir yg mampu ku genggam dan tidak menyisakan satu pesan pun untuk kujalani, aku hanya dapat menyimpan rasa persahabatannya yang ku ikat menjalar sepanjang hidupku..
Setiap sahabat adalah permata bagi sahabat yang lainnya, kami dari sekian banyak sahabatnya sangat meratapi kepergiannya, kami tidak perduli ia sudah di kebumikan dan kami tidak lagi melihat waktu sudah seperti apa, yg ingin kami lakukan adalah mengunjungi tempat peristirahatan terakhirnya ( karena sampai di sukabumi sudah malam, kami tak dapat menuju pusaranya)..
Aku, Khusni, faisal dan solihin diwaktu yg semakin menjelang sore, dihari setelah aku menerima berita kepergiannya ( 5/11/08). Tanpa mengindahkan apapun kami langsung beranjak pergi menuju Sukabumi, kami sadar kami tak lagi dapat menemuinya, dan kami tau bahwa tak dapat lagi merasakan keramahannya, tapi kami terus melaju, melaju dan melaju tanpa henti .
Untuk terakhir kalinya kami ingin berjumpa dan ingin bertegur sapa dengannya, tapi apalah daya dan upaya bahwa kini ia telah berada di pangkuan-Nya, dalam genggaman keagungan Sang Maha Khalik…
Air mata ini terus mengalir mengenang senyumnya, dan hati ini beku menyebut namanya..
Selamat jalan sahabat, kami mencintaimu dan kami merindukanmu…
Istirahatlah dengan tenang, kembali dalam pangkuan Illahi…
Kami menantimu di Raudhatul Jannah,.. tempat kembalinya orang-orang yang beriman
Saudaraku solihin, fatur dan teman lain yg memiliki problem yg sama pun, ia perlakukan sama dan terus memberitahu kami agar terus melanjutkan kuliah, “bayarnya nanti aja, yg penting kelar dulu” pesan itu yg selalu terngiang di telingaku.
Wahai sahabat banyak hal yg ingin ku utarakan menjelang kepergianmu, namun aku tak dapat mengutarakannya. Melihat kondisimu yang terakhir membuat aku seakan terpaku membisu dan bertanya “ inikah dia sahabatku??”
Dengan kondisi yang begitu lemah dan porsi tubuh yang mengecil namun aku tak mendengar sedikitpun akan keluhan atas sakitnya, dia hanya bertanya tentang tugas akhir kuliahnya dengan nafas yg tersenggal-senggal kesulitan untuk bernapas.
“Ahhh Tuhan.. andai aku memiliki motivasi dan semangat seperti nya…”
Tuhan Maha Mengetahui segala hajat hamba-Nya, gadis baik itu telah pergi jauh dan ia menyisakan banyak cerita indah untuk kami para sahabatnya, Dosen pengajar maupun karyawan administrasi semua merasa kehilangan akan kepergiannya
( Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 45.)
Kepergiannya yang begitu cepat seakan menyisakan perih yang tak terhapus, aku tak tau kalau hari itu dia telah tiada dan aku tidak tau hari itu juga ia telah dikebumikan, yang aku tau seorang sahabatnya ( trima kasih Johana ) menelpon kekantorku esok harinya untuk memberitahukan kepergiannya, sontak emosi ku meluap.. melayang jauh pikiranku untuk mengenangnya, air mata tak terasa menitik dan jantung ini seakan berhenti bergetar..
Dia sahabatku telah pergi untuk selamanya, dia tidak menyisakan untukku cerita terakhir yg mampu ku genggam dan tidak menyisakan satu pesan pun untuk kujalani, aku hanya dapat menyimpan rasa persahabatannya yang ku ikat menjalar sepanjang hidupku..
Setiap sahabat adalah permata bagi sahabat yang lainnya, kami dari sekian banyak sahabatnya sangat meratapi kepergiannya, kami tidak perduli ia sudah di kebumikan dan kami tidak lagi melihat waktu sudah seperti apa, yg ingin kami lakukan adalah mengunjungi tempat peristirahatan terakhirnya ( karena sampai di sukabumi sudah malam, kami tak dapat menuju pusaranya)..
Aku, Khusni, faisal dan solihin diwaktu yg semakin menjelang sore, dihari setelah aku menerima berita kepergiannya ( 5/11/08). Tanpa mengindahkan apapun kami langsung beranjak pergi menuju Sukabumi, kami sadar kami tak lagi dapat menemuinya, dan kami tau bahwa tak dapat lagi merasakan keramahannya, tapi kami terus melaju, melaju dan melaju tanpa henti .
Untuk terakhir kalinya kami ingin berjumpa dan ingin bertegur sapa dengannya, tapi apalah daya dan upaya bahwa kini ia telah berada di pangkuan-Nya, dalam genggaman keagungan Sang Maha Khalik…
Air mata ini terus mengalir mengenang senyumnya, dan hati ini beku menyebut namanya..
Selamat jalan sahabat, kami mencintaimu dan kami merindukanmu…
Istirahatlah dengan tenang, kembali dalam pangkuan Illahi…
Kami menantimu di Raudhatul Jannah,.. tempat kembalinya orang-orang yang beriman
Dedicated to our beloved best friend, angel of any heart :
Fika Astini 15 Desember 1982 ~ 04 November 2008,
Suaminya, Keluarga besarnya dan seluruh Sahabat yang mengenangnya…
Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat." QS. Al mu-minuun ayat 29
Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat." QS. Al mu-minuun ayat 29
